HomeEBOOKS AM*EBOOKS LS*EBOOKS ED*EBOOKS LG*EBOOKS GN**ARTICLES**JADWAL KULIAH.2011/2012**VIDEO WordLinx - Get Paid To Click free counters

Minggu, 28 Agustus 2011

Integrasi

DGB Menurut Mackey (1995:168) Integrasi adalah unsur-unsur bahasa lain yang digunakan dalam bahasa tertentu dan dianggap sudah menjadi warga bahasa tersebut.Penerimaan bahasa lain dalam bahasa tertentu sampai menjadi berstatus integrasi memerlukan waktu yang relative panjang.Proses penerimaan unsur bahasa lain, khususnya unsur kosa kata dalam bahasa Indonesia pada awalnya dilakukan secara audial.Artinya mula-mula penutur Indonesia mendengarkan butir-butir leksikal itu dituturkan oleh penutur aslinya lalu mencoba menggunakannya.Apa yang terdengar oleh telinga, itulah yang diujarkan lalu dituliskan.Oleh karena itu, kosa kata yang diterima secara audial seringkali menampakkan ciri ketidakteraturan bila dibandingkan dengan kosa kata aslinya.
Pada waktu pemerintah mengeluarkan EYD, penerimaan dan penyerapan bahasa lain atau bahasa asing dilakukan secara visual.Artinya penyerapan dilakukan melalui bentuk tulisan dalam bahasa aslinya, kemudian bentuk itu disesuaikan dengan aturan yang terdapat pada kedua dokumen kebahasaan tersebut.
Mackey (1968) menjelaskan bahwa integrasi adalah unsur-unsur bahasa lain yang digunakan dalam bahasa tertentu dan dianggap sudah menjadi warga bahasa tersebut.
Pertanyaan :
1. Usaha yang dilakukan untuk mengembangkan bahasa kita yaitu Bahasa Indonesia yakni dengan cara menerapkan pelajaran bahasa Indonesia di Sekolah, di Siaran Televisi, seminar bahasa Indonesia dan lain-lain.
Campur Kode dan faktor-faktor tentu.
Campur Kode
Pembicaraan mengenai alih kode biasanya diikuti dengan pembicaraan mengenai campur kode.Kedua peristiwa yang lazim terjadi dalam masyarakat yang bilingual ini mempunyai kesamaan yang besar sehingga seringkali sukar dibedakan.Kesamaan yang ada antara alih kode dengan campur kode adalah digunakannya dua bahasa atau lebih atau dua varian dari sebuah bahasa dalam satu masyarakat tutur.
Menurut Nababan (1991:32) Ciri-ciri yang menonjol dalam campur kode adalah kesantaian atau situasi informal.Dalam situasi berbahasa formal, jarang terjadi campur kode, kalau terdapat campur kode dalam keadaan itu karena tidak ada kata atau ungkapan yang tepat menggantikan bahasa yang sedang dipakai sehingga perlu memakai kata atau ungkapan dari bahasa daerah atau bahasa asing.
Thelander (1995:152) menjelaskan perbedaan antara alih kode dan campur kode.Menurutnya, bila dalam suatu peristiwa tutur terjadi peralihan dari satu klausa suatu bahasa ke klausa bahasa lain maka peristiwa yang terjadi alih kode.Tetapi, jika dalam suatu peristiwa tutur klausa-klausa dan frase-frase yang terdiri dari klausa dan frase campuran dan masing-masing klausa atau frase tidak lagi mendukung fungsi sendiri-sendiri maka peritiwa yang terjadi adalah campur kode.Dengan kata lain, Jika seseorang menggunakan suatu kata/frase dari suatu bahasa, orang tersebut telah melakukan campur kode.Tetapi, apabila seseorang menggunakan satu klausa jelas-jelas memiliki struktur suatu bahasa dan klausa itu disusun menurut struktur bahasa lain, maka peristiwa yang terjadi adalah alih kode.
Campur Kode umumnya mengacu pada pergantian antara varietas, atau kode, dalam klausa atau frase. Selanjutnya percampuran kode antara Rapa Nui and Spanish dapat dimasukan dalam sintaksis yang kompleksdengan menggunakan noun or adverb as pada no 2, 5 and 6 dalam contoh 1. Makihara juga memberi contoh pembicara campuran nouns and deter¬miners or verbs and tense dari perbedaan bahasa misalnya:
Wife: ‘I he¯ ia te korohu’a nei?
1 W: Where’s the old man?
Husband: Me está diciendo korohu’a otra vez.
2 H: You (formal) are calling me old man
again.
¿A quién está diciendo korohu’a mi amor?
Who are you (formal) calling old man my dear?
All: [laughter]
3 All: [laughter]
Wife:No, a tí no, a mi papa.
4 W: No, not to you (informal), to my dad.
Husband: Acuérdese que yo soy joven ’a¯
5 H: Remember (formal) that I am still young.
Friend: Cómo será ia, ahani e ´apa pa´ari ro ’a¯ ,
6 F: What will it be, (he) is barely
ko ture mai ’a¯ .
half-adult but is already talking back.
All: [laughter]
7 All: [laughter]
Example 1. Mixed Rapa Nui interactional code being used for joking amon intimates. Italics= Rapa Nui, underline = Spanish. (Source, Makihara 2004: 532; slightly modified.)
3. Terjemahan,
-Pinjaman bahasa/borrowing dan integrasi bahasa



























DAFTAR PUSTAKA

Apple,Rene and Pieter.(2005) Language Contact and
Bilingualism.Amsterdam.Amsterdam University Press.
Aslinda, Dra.M.Hum. , Leni Syahyahya,Dra.M.Hum. (2007)Pengantar
Sosiolinguistik.Bandung.Refika Aditama.
Hair, Abdul & Leony Agustina.(2004) Sosiolingustik Perkenalan Awal.Jakarta:
Rineka Cipta.
Meyerhoff, Miriam,(2006) Introducing sosiolinguistics.
Rouledge.London.Newyork.
Matras, Yaron. (2009).Language Contact.Cambridge University Press.Newyork.
Siemund, Peter.(2008). Language Contact and Contact Language.University of
Harburg.Noemi Kintana.
Thomson, Sarah.G.(2001). Language Contact.Edinburgh University Press.Great
Britain.
Trudgill, Peter (2000).Sosiolilinguistics: An Introduction to Languge and
Society: Newyork: Penguin books.
Wardhaugh, Ronald.2009. An Introduction to sociolinguistics.Newyork: Basil
Blackwell Inc.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar